Permainan zaman dulu vs zaman sekarang
Suatu hari, ada seseorang yang datang dari kota pindah ke kampung.
Ketika pindah, si orang kota tersebut selalu melakukan hobinya, yaitu
bermain game di komputernya.
Kampung : Eh, main egrang yuk?
Kota : Egrang? Permainan
macam apa itu?
Kampung : Permainan
menggunakan bambu
Kota : Maksudnya???
Kampung : Sudahlah, ayo ikut
dan lihat. (mereka pun ke lapangan)
Kota : (sesudah sampai)
apakah yang mereka lakukan itu adalah bermain egrang?
Kampung : Ya, kau tepat
sekali.
Kota : Haha, kirain seperti apa, ternyata seperti itu. Yang
seperti itu’kan sudah tidak zaman lagi...
Kampung : Memangnya permainan
yang seperti apa zaman sekarang?
Kota : Bermain game
dikomputer
Kampung : Komputer? Kau tau’kan
dikampung jarang -_-
Kota : Oh iya ya :D
Kampung : -_- Sekarang saya
punya tantangan, coba kau main egrang :P
Kota : Oke !!! Gampang
Kampung : Mana? Katanya bisa
Kota : Ternyata tidak
semudah yang saya kira, butuh kesabaran.
Si orang kotapun sering latihan, dan akhirnya dia bisa bermain egrang
dalam waktu 1 minggu.
Kota : Sekarang gantian,
kau coba bermain game dikomputer saya.
Kampung : Oke..
Kota : (setelah dirumah)
Ini, namanya GTA 5, game terbaru. Saya akan memperlihatkan bagaimana cara
memainkannya. (setelah itu) Sudah, seperti itu caranya, sekarang giliranmu
Kampung : Saya coba ya
Kota : Ok
Kampung : Aduh saya lupa,
bagaimana cara berjalan..
Kota : (hahaha) gitu aja
lupa, tekan tombol ^
Kampung : Oh iya ya.
Keesokan harinya, si kota mengajaknya bermain game lagi.
Ternyata, si temannya bisa bermain dengan lancar dalam waktu 1 hari
saja. Berbeda dengan si kota yang membutuhkan waktu 1 minggu. Akhirnya si kota
pun menjadi malu, karena permainan zaman dulu lebih sulit daripada yang
diduganya.
Si Kreatif dan Si Simple
Suatu hari disebuah sekolah terdapat banyak siswa didalamnya. Tapi
ada salah dua siswa yang mempunyai karakter paling unik disekolah ini yaitu Si
Kreatif dan Si Simple . Suatu ketika kedua siswa itu ditandingkan oleh gurunya.
Guru : Ya anak-anak, saya akan menandingkan
kalian berdua. Pertandingannya tidak membutuhkan fisik tapi strategi.
Si Kreatif : Hanya kami berdua?
Guru : Ya.
Si Simple : Itu sih simple aja buat aku.
Guru : Kita mulai dengan pertandingan yang
membutuhkan logika. Jika ada salah seorang anak tidak mempunyai uang sedangkan
ia ingin bermain dan disekelilingnya terdapat banyak pohon bambu, apa yang akan
kalian sarankan untuk anak itu?
Si Simple : Ya, saya tahu, dia tebang saja pohonnya lalu
jual. Nah uangnya bisa dipakai untuk main game atau beli mainan. Simple kan?
Guru : Hmm bisa-bisa, kalau menurutmu? (bertanya
kepada Si Kreatif).
Si Kreatif : Oh kalau saya akan menyarankan untuk membuat
bambu-bambu itu menjadi egrang. Dan
menjualnya kepada teman-teman lalu bermain bersama. Selain saya dapat
bermain bersama saya pun dapat mendapatkan uang.
Si Simple : Oh ya? Saran saya aja, permainannya lebih
modern dan canggih.
Si Kreatif : Buktikan dong?
Si Simple : Oke, lihat nih PSP, bisa ngilangin stress
kita.
Si Kreatif : Menghilangkan Stress? Coba mainkan?
Si Simple : Lihat nih.
~ 1 menit
Kemudian ~
Si Simple : Aduh, awas-awas,
bremmmm.
Si Kreatif : Apaan? Mana yang ngilangin stress? Itu
buktinya makin stress, hahaha.
Si Simple : Bukan stress tapi
...
Si Kreatif : Tapi apa? Tapi
semakin mumet, gak gak gak.
Si Simple : Kenapa ketawa?
Si Kreatif : Ngilangin stress
melihat dirimu.